Dalam Selubung Kabut (30)
Ade kaget. Saat buka pintu apartemen, terlihat isterinya telah ada di. Dalam kecapekan ingin selekasnya berbaring, dia juga menyapa mesra,
"Selamat malam, Ratuku," tuturnya sekalian melepas sepatu serta menempatkannya di pojok dekat pintu sedang kaus kaki selekasnya dimasukkannya ke tempat cucian.
Nayla kaget. Dia barusan bertelepon dengan Tania tentang photo wanita yang dikirim padanya dengan cara mirakelus entahlah oleh siapa. Suaminya menjelaskan itu fotonya dengan Tania. Dia tidak yakin demikian saja, selanjutnya mengirim pada Tania yang dijawab bukan dianya, meskipun ada persamaan mengenai style rambut. Kedua-duanya menyisir rambut ke belakang. Tetapi itu bukan Tania.
Panduan Mendaftar Member Slot Online |
Meskipun sepintas ada keserupaan, jelas itu photo gadis yang dikisahkan Ade padanya. Yang tuturnya tengah dihindarinya. Oleh karena itu, dia ajaknya bersandiwara. Tetapi, kenapa mereka photo berdua? Semisterius itu Ade? Hingga suaminya keberatan bila dia berdua saja dengannya dalam tempo yang lama, meskipun dengan fakta kerjakan PR?
Hmm...Nayla memaki tetapi cukup dalam hati. Benar-benar dia tidak mampu biarkan amarah meledak lewat mulut. Meskipun pada akhirnya sama juga, bila lewat mulut bermakna harus kembali kenang nasehat "mulutmu harimaumu", bila geram lewat tulisan juga dia dicegat pendapat,"jarimu harimaumu"
Dia meredam tangis yang semenjak tempo hari telah ditahannya, telah tertumpah juga, lalu menangis serta menangis lagi. Itu saja yang dilakukan. Selanjutnya dia juga minta izin pada abangnya tidak untuk masuk kerja 2 hari. Dia ingin melihat suaminya. Suami yang kelihatannya berasa nyaman saja walau hidup tanpa ada isteri. Seakan tidak ada apa-apa ditambah sekarang dia merangkap untuk mahasiswa S2. Lengkaplah tingkahnya. Tetapi, Nayla demikian mencintainya, hingga apa saja tingkah suaminya, dia coba menyadari.
Karena itu, yang dilaksanakan selanjutnya ialah berjalan dari balkon secepat-cepatnya untuk merengkuh suaminya.
"Siapa sich ratuku itu, Mas?" tanyanya dalam isak ketahan sekalian memberi satu cangkir kopi.
Ade kaget. Dia berasa sudah salah sebut. Hm...dia juga menunduk sekalian duduk di pinggir tempat tidur selanjutnya begitu lama melepas celana kerjanya. Sikap yang diinginkan bisa mengubah daya ingat isterinya mengenai kata "ratuku" yang disampaikan spontan barusan sore.
"Apalagi kan masih sore, masih hampir magrib, tetapi telah ucapkan selamat malam."
"Saya merayumu saja kok. Kenapa mendadak tiba tanpa ada berita?" jawabnya selanjutnya coba tenang setenang-tenangnya supaya isterinya tidak makin berprasangka buruk sekalian bergerak ke kamar mandi.